byarkn aku brlari, , jangan lagi kau terus mendekati langkah kaki ini, byarkan aku lari dari secercah cahaya yang aku beri,,,
aku tidak ingin hanyut dalam tiap kata yang kau mainkan, ,
karena itu semua, semakin membuat aku khan terluka lebih dalam,,,
tolong pergilah, ,
byarkan aku dan diriku sendiri,
tanpa ada kamu maupun bayangmu,,,
tolong
jangan pernah kembali,,,,
karna aku tak sanggup menahan rasa untuk menyayangimu,,,, dan mencintaimu,,,,
pergi dari pelupuk mata ini,,,,
My MoOn Light
Yupsss,seperti judul dari blog ini, yang artinya adalah sinar bulan yang senantiasa menyinari disaat gelap itu datang... Nah, itulah tujuan dari gua buat blog ini.. hrapn gua di blog ini gua bisa share ama kalian soal materi perkuliahan, soal cerita hidup, end apapun yang bsa gua share ama kalian yang bisa membantu permasalahn kalian. Tapi gua juga minta bantuan kalian ya buat kemajuan dari blog gua friends,thank's a lot guys...!!!!!
Senin, 20 Mei 2013
Jumat, 10 Mei 2013
Padang Pasir
Tak bisa kupungkiri,,,
Aku yang tengah berjalan di hamparan padang pasir ini,,
terbuai oleh oase yang terbentang, ,
aku disuguhkan 2 oase, ,
oase di kiriku,, membawakan aku air yang berlimpah,
oase dikananku, memberiku sedikit air, tapi ku lihat kesejukan disana,,,
Aku,,,
tak tau, ,
aku harus memilih yang mana,,,
Tuhan,,,
bantu aku,,,
bantu aku untuk memilih, ,
Aku yang tengah berjalan di hamparan padang pasir ini,,
terbuai oleh oase yang terbentang, ,
aku disuguhkan 2 oase, ,
oase di kiriku,, membawakan aku air yang berlimpah,
oase dikananku, memberiku sedikit air, tapi ku lihat kesejukan disana,,,
Aku,,,
tak tau, ,
aku harus memilih yang mana,,,
Tuhan,,,
bantu aku,,,
bantu aku untuk memilih, ,
Kamis, 02 Mei 2013
Dia
Setiap hembusan angin ini tlah menyapanya...
Menyapanya dalam hening dan diamnya..
Dia dalam bingkai itu...
Bingkai hidup yang tak dia fahami...
dia terdiam dalam lukisan itu....
Lukisan yang penuh dengan goresan...
Goresan hitam dan kelam hidup...
tinta hitam yang tertoreh dalam kanvas itu...
menutup goresan garis wajah halusnya..
Wajahnya yang penuh goresan cerita..
Cerita hidup yang tak berhenti...
berhenti menjadi lukisan yang lain...
Tinta hitam itu tlah menggoreskan sejuta garis dalam wajanhya...
garis hidup yang mengiris tiap jemarinya...
Mengiris parasnya...
Dia...
kecantikan yang tertutup tinta...
tinta pengorbanan dan tanggung jawab..
tanggung jawab dalam hidup...
Hidup yang baginya,,,
tak pernah berpihak padanya...
Menyapanya dalam hening dan diamnya..
Dia dalam bingkai itu...
Bingkai hidup yang tak dia fahami...
dia terdiam dalam lukisan itu....
Lukisan yang penuh dengan goresan...
Goresan hitam dan kelam hidup...
tinta hitam yang tertoreh dalam kanvas itu...
menutup goresan garis wajah halusnya..
Wajahnya yang penuh goresan cerita..
Cerita hidup yang tak berhenti...
berhenti menjadi lukisan yang lain...
Tinta hitam itu tlah menggoreskan sejuta garis dalam wajanhya...
garis hidup yang mengiris tiap jemarinya...
Mengiris parasnya...
Dia...
kecantikan yang tertutup tinta...
tinta pengorbanan dan tanggung jawab..
tanggung jawab dalam hidup...
Hidup yang baginya,,,
tak pernah berpihak padanya...
Jumat, 22 Februari 2013
Tak tentu Arah
-->
TAK TENTU ARAH
Ku tersesat…….
Tersesat di batas ruang
Batas ruang antara cinta
dan benci
Aku tak tau,……….
Tak tau harus terus
berjalan kemana
Ketika amarah itu
memanggil
Aku tak kuasa mengelak
Jalanku makin terbuka
Dalam jurang amarah itu
Mengapa cinta itu tak
kunjung kembali
Apakah ia akan oergi
untuk selamanya???
Aku hanya bisa berkata
tak tahu
Tak tau kemana kaki ini
akan berjalan
Aku…..
Benar-benar tersesat…….
Tersesat di batas ruangan
yang tak berujung
Tak Sempurna
Aku...
Kau....
Aku bukan menjadi kau...
Kau buakn menjadi aku...
Bukan...
tak harus turuti aku...
turuti aku demi bahagia...
Aku...
Kau...
Tak akan pernah sempurna....
Aku dan kau...
Tercipta dengan segala batas...
Batas yang mampu dan tak mampu...
Mampu untuk kita tembus,,,
tapi juga tak mampu kita tembus...
Karena aku dan kau....
Dalam batas....
Batas yang harus kita akui...
Aku dan kau...
Ada...
Bukan untuk memperjelas batas itu...
tapi untuk menutupi batas itu...
Menjadi bingkai yang indah...
Kau....
Aku bukan menjadi kau...
Kau buakn menjadi aku...
Bukan...
tak harus turuti aku...
turuti aku demi bahagia...
Aku...
Kau...
Tak akan pernah sempurna....
Aku dan kau...
Tercipta dengan segala batas...
Batas yang mampu dan tak mampu...
Mampu untuk kita tembus,,,
tapi juga tak mampu kita tembus...
Karena aku dan kau....
Dalam batas....
Batas yang harus kita akui...
Aku dan kau...
Ada...
Bukan untuk memperjelas batas itu...
tapi untuk menutupi batas itu...
Menjadi bingkai yang indah...
Jumat, 07 Desember 2012
Cinta dan jejaknya
Setiap jejak langkahnya terekam...
Terekam dalam tiap kta...
Kata yang kubingkai dlm puisi ini....
mungkin tak sepuitis pujangga,,,,
Karena aku,,,
Aku....
Aku....
Bukan......
Bukan.....
Bukan pujangga......
...
Terekam dalam tiap kta...
Kata yang kubingkai dlm puisi ini....
mungkin tak sepuitis pujangga,,,,
Karena aku,,,
Aku....
Aku....
Bukan......
Bukan.....
Bukan pujangga......
...
Aku
hanya penikmat......
Penikmat cinta.....
Cinta yang sebenarnya aku tak tau itu apa.....
Cinta yang tak dapat dikatakan....
Aku....
Aku,,,,
Merekam setiap jejaknya dlm memoriku.....
memori pikir...
Memori hati......
Penikmat cinta.....
Cinta yang sebenarnya aku tak tau itu apa.....
Cinta yang tak dapat dikatakan....
Aku....
Aku,,,,
Merekam setiap jejaknya dlm memoriku.....
memori pikir...
Memori hati......
Jemari, wajah, dan kasih sayang itu
Kulihat.....
Kuingat.....
Gambar........
Gambar wajah itu....
Wajah penuh kehangatan...
Kehangatan dari surga....
Kurasakan....
Kurasakan....
Kurasakan....
Hangatnya belaian tangan itu....
Tangan yang semakin menua....
Tapi....
Tangan yang tak pernah kehilangan kelembutan.....
Ku peluk....
Ku Peluk tubuh renta itu.....
Tubuh renta yang tak pernah henti.....
tak pernah henti menungguku.....
Menunggu hadirku di depan pintu rumah....
Menunggu aku dalam perantauanku....
Ibu....
Maafkan adinda....
Adinda yang selalu lupa....
Lupa tak menjawab telfonmu....
Lupa akan kesetiaanmu menunggu.....
Ibu.....
Adinda....
Adinda merindukanmu.....
Kuingat.....
Gambar........
Gambar wajah itu....
Wajah penuh kehangatan...
Kehangatan dari surga....
Kurasakan....
Kurasakan....
Kurasakan....
Hangatnya belaian tangan itu....
Tangan yang semakin menua....
Tapi....
Tangan yang tak pernah kehilangan kelembutan.....
Ku peluk....
Ku Peluk tubuh renta itu.....
Tubuh renta yang tak pernah henti.....
tak pernah henti menungguku.....
Menunggu hadirku di depan pintu rumah....
Menunggu aku dalam perantauanku....
Ibu....
Maafkan adinda....
Adinda yang selalu lupa....
Lupa tak menjawab telfonmu....
Lupa akan kesetiaanmu menunggu.....
Ibu.....
Adinda....
Adinda merindukanmu.....
Langganan:
Postingan (Atom)